-->
≡ Menu

Makanan Khas Jepang yang Bomming di Nusantara

  Makanan Khas Jepang yang Bomming di Nusantara





Selamat malam sobat Rica-ricaBalado, kali kami akan membahas tentang makanan khas jepang yang booming di nusantara. Cemilan berbentuk bulat dengan taburan ikan kering diatasnya kini sedang populer dikalangan pecinta masakan Asia. Nama makanannya adalah "TOKAYAKI" yang sedang menjamur diberbagai tempat di Nusantara. Sudah banyak di berbagai tempat penjual makanan tersebut.

Salah satu pemain baru yang menjajal bisnis usaha ini adalah Keikokato. Usaha yang di dirikan oleh Dani Chika  ini diawali pada tahun 2013 di Semarang, Jawa Tengah. Dimana Dia memiliki satu gerai di salah satu mall di Semarang yaitu di Sriratu Pemuda.

Seiring melihat perkembangan usahanya yang cukup terbilang baik, lalu dia mengembangkan usahanya dengan membuka kemitraan usaha. Hasilnya, hingga saat ini sudah ada satu mitra yang bergabung dengan keikotako mitra usaha.

  • "mitra belum banyak karena saya kemarin kurang fokus melakukan promosi kemitraan," kata Dani Chika , seperti yang dikutip dari situs kontan.co.id

Tapi tokayaki sudah menjadi makanan khas jepang yang bomming di nusantara.
Maka untuk memperkenalkan merek usaha dan produknya, agar semakin bertambah mitra usahanya. Dani banyak menggunakan media digital. Dia mengaku, banyak orang yang sudah menghubunginya untuk menjalin kemitraan.
Dalam bisnis kulinernya, Keikotako menjual sekitar 11 varian takoyaki, antara lain original, keju, cumi, dan cokelat. Harga makanan ini diberi bandrol dari Rp. 11.000 s/d Rp. 15.000 per porsi.
Dani mengklaim, kelebihan takoyaki miliknya adalah rasanya yang lebih empuk dan menggunakan ikan segar. Kemasannya juga menarik sehingga menarik perhatian konsumen.

  • "Kalau di Semarang kami yang pertama menggunakan kemasan kotak  yang lainnya hanya mengunakan mika plastik,"ucapnya.

Investasi Rp. 15.000.000 ( Lima Belas Juta Rupiah )
Dalam kemitraan ini, keikotako mematok biaya investasi Rp.15 Juta.
Mitra akan mendapatkan satu unit booth, perlengkapan memasak, promosi, bahan baku untuk 150 porsi, pelatihan, dan lainnya. Dani mewajibkan mitra usaha membeli bahan baku utama dari pusat.

  • "Tujuannya untuk menjaga kualitas rasa dan produk," katanya.

Dia menargetkan, omzet mitra dalam sehari sekitar Rp. 450.000 atau Rp. 13.500.000/bulan. Asumsinya, mitra bisa menjual sekitar 20-50 porsi/hari.
Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, keuntungan yang didapatkan mitra sekitar 50% dari omzet. Dan dia menuturkan agar tokayaki bisa jadi makanan khas jepang yang bomming di nusantara.
Berdasarkan perhitungan Dani, mitra sudah bisa balik modal dalam jangka waktu empat hingga enam bulan. Dia optimistis target tersebut tercapai selama lokasi berjualan memang strategis.

Itulah salah satu makanan khas jepang yang boomming di Nusantara.
Semoga informasi yang Rica-ricaBalado samapaikan dapat menambah pengetahuan sobat sobat semua.
Sampai ketemu lagi di artikel selanjutnya.referensi

{ 0 Comments... add one }